Sabtu, 22 Desember 2012

Haji dan Umrah

Dalil Haji dan Umrah
وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
"Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh," (QS Al-Hajj:27)
فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
"Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS Ali Imran : 97)
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ´umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan ´umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya." (QS Al-Baqarah : 196)
  1. RUKUN HAJI
  1. Ihram 4. Wukuf di Arafah
  2. Thawaf Ifadhah 5. Sa’i
  3. Tahallul 6. Tertib
  1. Rukun Umrah
Enam rukun haji di atas minus wukuf di Arafah.
  1. Wajib Haji
  1. Niat dari miqat
  2. Mabit di Muzdalifah
  3. Mabit di Mina
4. Melontar tiga jumrah (Ula, Wustha dan Aqabah)
5.Tidak melakukan pelanggaran
6.Thawaf Wada’
  1. Macam-macam Haji
  1. Ifrad, mengerjakan haji dulu, lalu umrah
  2. Tamattu’, mengerjakan umrah dulu, baru haji
  3. Qiran, Hji dan umrah dilakukan sekaligus.
  1. TATA CARA PELAKSANAAN HAJI
  • Datang ke Tanah Suci melaksanakan umrah (berpakaian ihram), yaitu Thawaf, Sa’i dan Tahallul. setelah umrah berganti dengan pakaian biasa menunggu datangnya musim haji.
  • Tanggal 8 Dzul Hijjah menuju Arafah, untuk persiapan wukuf (berpakaian ihram)
  • Tanggal 9 melakukan wukuf, dari dhuhur sampai magrib.
  • Setelah shalat maghrib, berangkat menuju Muzdalifah untuk mabit, kemudian dilanjutkan menuju Mina.
  • Tanggal 10 melempar jumrah Aqabah dg 7 batu, lalu tahallul awal dan menyembelih qurban.
  • Tanggal 11, 12 dan 13 melempar 3 jumrah, Ula, Wustha dan Aqabah, masing-masing dg. 7 batu.
  • Mabit di Mina boleh dua hari saja (11 dan 12), disebut Nafar Awal. Atau tiga hari (11, 12 dan 13) disebut Nafar Tsani).
  • Tanggal 12 atau 13 meninggalkan Mina menuju Makkah untuk melaksanakan Thawaf Ifadhah, dilanjutkan dengan Sa’i dan Tahallul Tsani. Selesailah rangkaian ibadah haji.
NB. Thawaf ifadhah boleh dilaksanakan tanggal 10 Dzul Hijjah setelah melempar jumrah Aqabah, sebelum maghrib sudah harus kembali ke Mina.
G. LARANGAN IHRAM
  1. Bagi Pria:
  1. Memakai pakaian biasa (berjahit)
b. Memakai sepatu yang menutup mata kaki
c. Menutup kepala (yang nempel)
2. Bagi Wanita:
  1. Memakai kaos tangan
b. Menutup muka
3.Bagi Pria dan Wanita:
  1. Memakai wangi-wangian
  1. Memotong kuku
  2. Memotong rambut
  3. Memotong pohon
  4. Membunuh bintang
  5. Bercumbu/ berhub. Suami istri
g. Menikah/ menikahkan
h. Mencaci/ berkata kotor (fusuq)
  1. MIQAT
  1. Miqat Zamani : Syawal, Dzul Qa’dah dan Dzul Hijjah
  2. Miqat Makani:
  • Dzul Hulaifah:jamaah Madinah dan sekitar
  • Juhfah:jamaah Mesir, Syiria dan sekitar
  • Qarnul Manazil:jamaah Najd (term Indonesia dengan pesawat terbang, boleh dari air port Jeddah).
  • Yulamlam:jamaah Yaman (term Indonesia dengan kapal laut).
  • Dzatu Irqin:jamaah Irak, Iran dan sekitar
  • Makkah:jamaah Makkah
Catatan:
Jarak Makkah – Madinah : 460 km
Jarak Makkah – Arafah : 25 km
Jarak Arafah – Muzdalifah: 9 km
Jarak Muzdalifah – Mina : 5 km
Jarak Mina – Makkah : 7 km

Tidak ada komentar:

Posting Komentar